Sabtu, 25 September 2010

Modal Untuk Bisnis

Tahukah incu kenapa blog ini dinamakan Aki Panjar ? Sebenarnya hal itu berkaitan dengan tugas-tugas rutin Aki sebagai pengelola panjar dana operasional perusahaan. Jadi pekerjaan Aki memang sangat berkaitan dengan masalah pengeluaran dana atau biaya, khususnya pengeluaran biaya untuk menjalankan bisnis perusahaan.

Dana yang dikelola dalam suatu perusahaan berasal dari modal bisnis yang ditanamkan oleh pemilik perusahaan. Untuk mengetahui berapa jumlah semua modal yang ditanamkan, sangat penting untuk dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan modal. Apa saja sih yang termasuk di dalamnya ? Selanjutnya, bagaimana memperlakukan modal tersebut dalam perhitungan usaha ?

Nah di bawah ini ada sedikit tulisan tentang modal bisnis dari blog tetangga. Silakan incu baca !

Dalam pengertian yang standar, modal biasanya menyangkut keseluruhan dana awal yang dibutuhkan agar operasional perusahaan berjalan. Di dalamnya meliputi dana untuk pembelian produk atau bahan baku produk, semua investasi alat produksi dan alat bantu kerja, ditambah biaya operasional selama perusahaan belum menghasilkan uang masuk.

Menyangkut pembelian produk atau bahan bakunya (bila memang dilakukan proses produksi), umumnya kita sepakat memasukkannya sebagai modal bisnis. Tapi untuk alat produksi dan alat bantu kerja, kadang kita sudah memilikinya sebagian dan hanya sebagian saja yang harus membeli langsung. Yang mana yang dihitung sebagai modal ? Ya dua-duanya. Peralatan yang sudah dimiliki bisa dikapitalisasi, dihitung nilai sisanya dan dirupiahkan.

Sekalian bicara tentang biaya bisnis, di atas telah dituliskan bahwa salah satu unsur permodalan bisnis adalah dana untuk biaya operasional bisnis anda. Apa saja itu sesungguhnya ?

Biaya operasional yang dibutuhkan dalam bisnis meliputi biaya upah/gaji karyawan (termasuk pemilik bisnis jika ikut bekerja di dalamnya), biaya sewa kantor (meskipun milik sendiri), biaya telepon-internet-listrik-air, biaya marketing, dsb. Pokoknya semua biaya yang berkontribusi terhadap bisnis. Semua dana untuk keperluan ini harus tersedia sebelum bisnisnya mampu menghasilkan uang masuk (cash-inflow).

Bila cara di atas anda terapkan, kalau anda jeli anda akan melihat bahwa take home pay bagi anda sebagai pemilik bisnis tidak perlu dirisaukan lagi. Anda punya gaji karena ikut beraktifitas di dalam bisnis anda dan anda juga menerima uang sewa sebagai pemilik tempat. Masih ada lagi berupa keuntungan usaha jika bisnis anda menguntungkan.


Itulah semua unsur modal yang ada dalam suatu bisnis. Jadi apa yang sekarang Aki kelola juga bagian dari modal bisnis perusahaan tempat Aki bekerja. Segitu dulu deh....

Senin, 13 September 2010

Selamat Lebaran Buat Incu

Sudah lama Aki tidak update blog ini. Aki sedang bingung bagaimana cara menulis yang tidak terlalu menyita waktu tapi bisa dilakukan secara kontinyu. Tiap mau menulis kok rasanya berat sekali buat memulainya.

Karena ini hari raya Idul Fitri, maka Aki sempat-sempatkan untuk menulis dengan mengusir semua rasa enggan. Selain itu juga untuk melampiaskan rasa kangen kepada para incu yang sudah lama tidak disapa. Bagaimana kabarnya semua ? Sehat-sehat saja bukan ?

Dalam kesempatan yang fitri ini, Aki mengucapkan Selamat Idul Fitri. Minal Aidin Wal Faizin. Mohon maaf lahir dan batin. Sebagai orang tua Aki juga sudah memaafkan semua kesalahan yang mungkin tanpa sengaja telah diperbuat incu kepada Aki. Mari kita mulai hari yang baru dengan penuh kesucian.

Selama puasa Ramadhan kemarin kita telah berlatih untuk menjaga dan mengendalikan hawa nafsu. Intensitas ibadah kepada Allah juga meningkat. Pesan Aki, laksanakan semua itu bukan hanya di bulan Ramadhan. Jadikan segenap latihan tersebut untuk menjadi pribadi yang lebih baik ke depan.

Sebelas bulan sebelum Ramadhan berikutnya adalah saat yang tepat untuk menguji seberapa berkualitas puasa yang telah kita laksanakan. Seberapa mampu nilai-nilai yang terkandung tetap tercermin dalam perilaku keseharian kita selanjutnya. Disinilah tantangan buat para incu.

Nah, segitu dulu sapaan Aki kali ini. Doakan Aki tetap sehat agar bisa menulis terus dan bisa menjumpai Ramadhan berikutnya bersama para incu.

Selasa, 01 Desember 2009

Anak adalah amanah

Sudah lama aki tidak jumpa para incu. Sono rasanya. Gimana kabarnya semua, apakah anak-anak pada sehat ? Maklum sedang musim hujan begini. Badan aki saja semakin beku dan pegal rasanya. Maklum tulang tua.


Ngomong-ngomong masalah anak, bagaimana pelaksanaan pesan aki sebelumnya ? Apakah sudah disiapkan sebagai salah satu investasi akhirat nantinya ? Jangan lupa ya Cu, itu penting. Baik buat incu, baik juga buat si anak. Kalau incu lalai tentang ini, maka incu kehilangan investasi yang sangat berharga, dan anak juga bisa tersesat hidupnya. Itu amanah Allah, harus dijaga betul.


Meskipun begitu ya Cu, jangan lupa juga kalau anak itu bukan robot yang bisa disetir semau incu. Mereka punya jiwa, punya keinginan sendiri, yang belum tentu sama dengan keinginan incu. Jangan sampai salah dalam menanganinya. Bisa-bisa nanti malah menghasilkan hal yang sebaliknya.


Sudah saatnya incu belajar cara menangani anak secara benar. Perluas wawasan dengan membaca atau bertukar pendapat dengan sesama orang tua. Dengarkan juga pendapat si anak. jangan diperlakukan terus sebagai anak kecil. Mereka butuh pengakuan akan keberadaannya. Bahwa mereka juga punya keinginan, punya kemampuan, dan berhak menentukan jalan hidupnya.


Hati-hati bila anak mulai beranjak remaja. Ini saatnya dia mencari identitas diri. Menyadari dunianya dan ingin berperan disana. Dunia yang belum tentu sama dengan pandangan incu. Maka incu lah yang harus belajar memahami dunia mereka.


Jangan jatuhkann harga diri mereka di hadapan teman-temannya. Hal ini bisa sangat membekas di jiwanya. Incu tentunya tidak ingin punya anak yang tidak punya rasa percaya diri (pede). Justru yang seharusnya adalah incu harus membantu dia agar belajar membangun rasa pedenya. Dunia mereka kelak semakin keras tantangannya. Dibutuhkan bekal lebih banyak serta dilandasi rasa pede yang besar menghadapi hidup.


Kuncinya adalah bijaksana. Incu sudah semakin tua mestilah semakin bijaksana. Selamat membina rumah tangga dan membesarkan anak-anak. Aki doakan dari jauh.

Senin, 05 Oktober 2009

Investasi Dunia Akhirat


Cucu-cucuku, sekarang kalian masih sehat segar, vitalitas masih tinggi. Ada saatnya kelak kalian seperti aki, badan mulai malas digerakkan, otak juga mulai lemot, padahal kebutuhan teh tidak pernah berhenti. Dari mana mencukupi kebutuhan jika kita sudah tidak produktif lagi ? Mestinya ya dari pendapatan pasif, yaitu pendapatan yang tetap kita terima meskipun kita tidak bekerja lagi.

Agar incu bisa memperoleh pendapatan pasif maka incu harus berinvestasi. Besarnya pendapatan pasif harus minimal sama dengan minimal kebutuhan rutin, agar tidak tekor atau berhutang. Kalau incu seorang karyawan, pendapatan pasif yang bisa diharapkan adalah uang pensiun (kalau ada). Besarnya cukup tidak ? Incu harus meningkatkan karir agar uang pensiunnya tinggi.

Kalau gaji incu masih berlebih untuk kebutuhan rutin, sisanya bisa incu investasikan dalam bentuk aset yang produktif. Misalnya buat rumah/ruko kontrakan. Dalam skala lebih besar istilah kerennya real estate. Hasil pemasukannya merupakan pendapatan pasif yang akan terus mengalir meskipun incu tidak bekerja.

Bisa juga incu berinvestasi dalam bentuk saham atau obligasi atau produk lembaga reksadana lainnya. Hasilnya juga merupakan pendapatan pasif. Tapi incu mesti hati-hati dan faham lebih dulu ilmunya.

Nah, pendapatan pasif ini bisa mengamankan kebutuhan incu dan anak cucu selagi masih hidup di dunia. Uang yang digunakan untuk investasi bisa berasal dari hasil kerja atau hasil bisnis, setelah dikurangi biaya kebutuhan rutin. Kalau pendapatan pasifnya sudah mencukupi, incu bisa berhenti bekerja atau berhenti berbisnis. Tinggal mengelola investasinya dan menikmati hasilnya.

Itu untuk pengamanan di dunia. Lalu bagaimana pengamanan selanjutnya di alam akhirat ? Sama juga harus melalui investasi. Pada dasarnya semua amal baik sewaktu kita hidup di dunia tidak lain merupakan investasi kita untuk alam akhirat kelak. Apakah sudah cukup ? Untuk imbalan surga, dengan kenikmatan yang jauh di atas semua kenikmatan di dunia, rasanya masih jauh dari cukup. Seumur hidup kita berbuat baik pun rasanya masih belum cukup untuk mengumpulkan pahala yang sepadan dengan nilai surga. Berarti diperlukan juga pahala pasif, yaitu amal perbuatan kita di dunia yang pahalanya terus mengalir meskipun kita sudah tidak ada di dunia.

Ada 3 jenis pahala pasif yang bisa incu peroleh. Yaitu bersumber dari :

1. Amal jariyah

2. Ilmu yang bermanfaat

3. Doa anak yang sholeh.

Mempunyai kumpulan pahala dari hasil amal baik semasa di dunia ditambah pahala pasif, ternyata juga belum menjamin cukup untuk memperoleh surga. Apalagi kalau tidak punya. Namun, incu jangan putus harapan. Allah Maha Pengasih dan lagi Maha Penyayang. Kita masih bisa berharap ridho-Nya. Kalau incu mengharap keridhoan Allah, maka perbanyaklah investasi pahala di dunia plus pahala pasifnya. Dan semuanya dijalankan dengan penuh rasa ikhlas, semata berharap keridhoan Allah. Insya Allah ridho Allah akan kita peroleh.

Demikian cucu-cucuku, semoga uraian aki ini bermanfaat.

Rabu, 30 September 2009

Ruang Bocor


Ruang yang bocor, maksudnya yang atapnya bocor, tentu saja menjadi masalah. Apalagi musim hujan tampaknya sudah akan menjelang, meskipun para ahli meramalkan akan terjadi kemarau panjang. Namanya juga ramalan, walau para ahli yang melakukan, tetap saja hanya ramalan. Ingat Cu, hanya Allah yang Maha Mengetahui apa yang akan terjadi.

Kembali ke masalah ruang bocor, menurut pengalaman Aki, kadang tidak mudah mengatasinya. Sudah diperbaiki berkali-kali, eh masih ada saja yang bocor. Ditambal disini, bocornya pindah ke tempat lain. Betul-betul menyulitkan. Padahal tidak ada yang berkepentingan, kecuali air yang terus berupaya mencari jalan ke tempat yang lebih rendah.
Nah, bayangkan Cu, kalau bocornya justru karena ada yang berkepentingan. Seperti sering terjadi dalam pengelolaan dana. Sudah dilapisi segala pengaman : pengawas, pemeriksa, beragam jenis audit, tetap saja sering dijumpai adanya kebocoran. Akhirnya banyak pihak dirugikan.
Nah, para cucu, pesan Aki kali ini adalah agar para cucu waspada terhadap hal-hal yang dapat menyebabkan kebocoran. Lebih baik mencegah dari pada menambal yang terlanjur bocor. Dan tentu saja, jangan sampai justru para cucu yang menjadi penyebab kebocoran.
Wah, Aki jadi ngelantur kamana-mana. Padahal maksud semula teh mau ngasih tahu incu Deden bahwa lorong yang tampak di foto sudah lama bocor. Cepat saja diperbaiki, mungpung belum banyak hujan.
Udah dulu ya, Aki mau pijat, badan pegal-pegal semua.