
Cucu-cucuku, sekarang kalian masih sehat segar, vitalitas masih tinggi.
Agar incu bisa memperoleh pendapatan pasif maka incu harus berinvestasi. Besarnya pendapatan pasif harus minimal sama dengan minimal kebutuhan rutin, agar tidak tekor atau berhutang. Kalau incu seorang karyawan, pendapatan pasif yang bisa diharapkan adalah uang pensiun (kalau ada). Besarnya cukup tidak ? Incu harus meningkatkan karir agar uang pensiunnya tinggi.
Kalau gaji incu masih berlebih untuk kebutuhan rutin, sisanya bisa incu investasikan dalam bentuk aset yang produktif. Misalnya buat rumah/ruko kontrakan. Dalam skala lebih besar istilah kerennya real estate. Hasil pemasukannya merupakan pendapatan pasif yang akan terus mengalir meskipun incu tidak bekerja.
Bisa juga incu berinvestasi dalam bentuk saham atau obligasi atau produk lembaga reksadana lainnya. Hasilnya juga merupakan pendapatan pasif. Tapi incu mesti hati-hati dan faham lebih dulu ilmunya.
Nah, pendapatan pasif ini bisa mengamankan kebutuhan incu dan anak cucu selagi masih hidup di dunia. Uang yang digunakan untuk investasi bisa berasal dari hasil kerja atau hasil bisnis, setelah dikurangi biaya kebutuhan rutin. Kalau pendapatan pasifnya sudah mencukupi, incu bisa berhenti bekerja atau berhenti berbisnis. Tinggal mengelola investasinya dan menikmati hasilnya.
Itu untuk pengamanan di dunia. Lalu bagaimana pengamanan selanjutnya di alam akhirat ? Sama juga harus melalui investasi. Pada dasarnya semua amal baik sewaktu kita hidup di dunia tidak lain merupakan investasi kita untuk alam akhirat kelak. Apakah sudah cukup ? Untuk imbalan surga, dengan kenikmatan yang jauh di atas semua kenikmatan di dunia, rasanya masih jauh dari cukup. Seumur hidup kita berbuat baik pun rasanya masih belum cukup untuk mengumpulkan pahala yang sepadan dengan nilai surga. Berarti diperlukan juga pahala pasif, yaitu amal perbuatan kita di dunia yang pahalanya terus mengalir meskipun kita sudah tidak ada di dunia.
1. Amal jariyah
2. Ilmu yang bermanfaat
3. Doa anak yang sholeh.
Mempunyai kumpulan pahala dari hasil amal baik semasa di dunia ditambah pahala pasif, ternyata juga belum menjamin cukup untuk memperoleh surga. Apalagi kalau tidak punya. Namun, incu jangan putus harapan. Allah Maha Pengasih dan lagi Maha Penyayang. Kita masih bisa berharap ridho-Nya. Kalau incu mengharap keridhoan Allah, maka perbanyaklah investasi pahala di dunia plus pahala pasifnya. Dan semuanya dijalankan dengan penuh rasa ikhlas, semata berharap keridhoan Allah. Insya Allah ridho Allah akan kita peroleh.
Demikian cucu-cucuku, semoga uraian aki ini bermanfaat.
Ki panjar, dari kelima cucu aki mana yang paling Bader,paling goreng dan paling nyebelin.
BalasHapus